Share

White Day, Tradisi Pria di Jepang Lakukan Balasan Kasih Sayang Usai Valentine

Raden Yusuf, MNC Portal · Rabu 15 Maret 2023 08:30 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 15 612 2781303 white-day-tradisi-pria-di-jepang-lakukan-balasan-kasih-sayang-usai-valentine-SnOSf4AHMQ.jpg White Day Tradisi Balasan Kasih Sayang Usai Valentine di Jepang (Foto: WAttention)

WHITE Day menjadi trending di situs pencarian Google. Lantas apa itu White Day?

Melansir dari Matcha JP, White Day merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat Jepang. Tradisi ini dilakukan oleh para pria di Jepang sebagai balasan yang mereka terima dari wanita saat Hari Valentine 14 Februari.

Pada Hari Valentine para wanita di Jepang biasanya memberikan hadiah cokelat pada pria yang mereka cintai, dan tidak ada pertukaran hadiah. Tapi, pada 14 Maret, para pria membalas budi dengan memberi hadiah kembali ke wanitanya.

White Day

Sementara itu, pada 1960-an ketika Hari Valentine pertama kali datang ke Jepang, tidak lazim bagi para pria yang menerima cokelat untuk membalas budi sama sekali.

Meski demikian, gagasan untuk memberikan hadiah yang berbeda sebagai imbalan mulai menyebar luas. Kala itu, nama White DAy belum digunakan. Karena, istilah White Day pertama kalinya digunakan di tahun 1980

Berawal dari sebuah toko gula-gula bernama Ishimura Mansei-do serta Asosiasi Industri Kue Nasional membuat sebuah acara bernama White Day. Hingga akhirnya acara tersebut menyebar ke seluruh negeri.

Hingga akhirnya White Day pun dirayakan di luar Jepang, khususnya Korea Selatan, Taiwan hingga beberapa bagian di China. Mengenai asal usul nama White Day sendiri terdapat banyak teori. Ada yang menyebutkan karena putih melambangkan ketulusan, dan usia muda cenderung menggunakannya dalam ungkapan cinta.

Apabila di Hari Valentine identik dengan pemberian cokelat, di White Day biasanya orang-orang memberikan marshmallow, kue dan permen. Tapi, setiap makanan manis tersebut memiliki konotasi yang berbeda, jadi kamu harus memilihnya dengan hati-hati.

Sebagai informasi, sebelum White Day muncul sekitar tahun 1970-an, marshmallow kian populer, khususnya cokelat yang berbalut marshmallow. Karena, kudapan tersebut melambangan perasaan sang wanita (cokelat) berbalut cinta tulus (marshmallow). Namun, karena fakta marshmallow meleleh dan larut, artinya berubah menjadi lambang ketidaksukaan.

Follow Berita Okezone di Google News

Berangkat dari hal tersebut, marshmallow pun menjadi sesuatu yang harus dihindari pada White Day. Untuk itu, kue kering yang memiliki tekstur renyah bisa menjadi pilihan, karena diartikan sebagai hubungan santai atau kering.

Dengan begitu, artinya seseorang hanya dianggap sebagai teman apabila memberikan kue kering. Sementara bila memberikan permen, berarti memiliki arti seseorang menyukai kamu. Karena, permen merupakan sesuatu yang kamu pegang di mulut dan menikmati rasa manis dalam jangka waktu yang lebih lama. Itu merupakan sesuatu yang akan menyenangkan seseorang apabila mereka menyukai kamu.

Namun, ada sejumlah pengecualian untuk beberapa hal yang disebutkan. Tapi, semua arti tersebut relatif terhadap tempat, orang, dan generasi. Jadi, tak jarang orang Jepang yang tidak menyadari arti yang diperkenalkan.

Meski tidak setingkat dengan Hari Valentine, White Day memiliki acaranya sendiri. Di mana akan ada sudut-sudut khusus di toko-toko manisan, mal, dan supermarket di Jepang.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini