Share

Daripada Berbuka dengan Yang Manis, Lebih Baik Makan Buah Loh

Martin Bagya Kertiyasa, Okezone · Selasa 28 Maret 2023 14:45 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 28 298 2788787 daripada-berbuka-dengan-yang-manis-lebih-baik-makan-buah-loh-uaE7yLWye4.jpg Ilustrasi Buah-buahan. (Foto: Shutterstock)

KETIKA berpuasa, salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah serat. Serat memang diperlukan agar kita dapat memelihara mikroba baik di dalam usus.

Selain dapat membantu proses pencernaan makanan, mikroba ini juga memecah serat menjadi asam yang dapat merangsang aktivitas sel-sel imun. Dengan begitu, daya tahan tubuh akan lebih kuat untuk melawan beragam penyakit.

Nah, salah satu makanan yang memiliki serat adalah buah. Oleh karena itu, Pakar kesehatan dr Fanny R Imannuddin, M.Biomed (AAM ),ABAARM menyarankan orang-orang memilih buah karena juga mengandung nutrisi lain seperti serat saat berbuka puasa, ketimbang hidangan yang sekedar manis.

"Sebaiknya kita konsumsi yang tingkat seratnya tinggi, kadar vitamin juga cukup baik sebagai tambahan antioksidan. jadi bukan sekedar gula yang diproses," ujar dia seperti dilansir dari Antara.

Fanny mengingatkan, saat berbuka puasa orang-orang memerlukan glukosa karena lebih cepat dicerna atau diserap tubuh. Glukosa ini dapat berasal dari beragam sumber antara lain buah-buahan, nasi, tepung, ubi yang akan berubah menjadi 12 unit energi. Di antara pilihan ini, buah yang disarankan.

Lebih lanjut, dia juga mengingatkan orang-orang mencukupi kebutuhan nutrisinya saat berbuka puasa dan sahur agar detoksifikasi atau upaya menetralisir racun yang menjadi salah satu manfaat berpuasa selama Ramadhan, dapat berjalan maksimal.

Follow Berita Okezone di Google News

"Kalau pemberian nutrisi saat sahur yang tidak sehat, maka proses detokfisikasi tidak maksimal. Mungkin lebih banyak karbohidratnya, protein, atau makanan yang sifatnya hanya manis saja. Tubuh butuh nutrisi yang lengkap, seimbang," jelas Fanny.

Sebenarnya, tubuh seseorang melakukan detoksifikasi sendiri. Namun proses ini terganggu karena pola nutrisi dan kebiasaan hidup tak sehat termasuk kurang minum air putih, sering mengonsumsi makanan cepat saji dan olahan, kurang tidur, dan stres cukup tinggi. "Puasa ini pengaturan sebenarnya supaya tubuh kita bisa melakukan proses detoksifikasinya dengan lancar, kurang lebih sekitar 12 - 14 jam," kata Fanny.

Tubuh membutuhkan tidur setidaknya tujuh jam dan seseorang disarankan tidur setidaknya empat jam setelah makan malam. "Saat setelah makan tubuh akan memproduksi insulin, kalau kita langsung tidur, maka liver tidak memproduksi secara alami untuk proses detoksifikasinya," demikian ujar Fanny.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini